Rabu, 01 Agustus 2012

PETO DE SONIK (Pengisi Tower Air Otomatis Dengan Sensor Elektronik)

Hm...
Dah lama ndak ngeposting.

sekarang ane mau promosi alat aja deh.

Alat ini ane kasih name PETO DE SONIK (Pengisi Tower Air Otomatis Dengan Sensor Elektronik).

Nah, jadi intinya adalah alat ini mempunyai fungsi sebagai sakelar otomatis untuk menghidupkan atau mematikan mesin air yang digunakan untuk mengisi tower air. Dan alat ini bekerja dengan sistem elektronik.
Jadi mesin air akan bekerja secara otomatis sesuai kebutuhan, tanpa harus terus2an di jaga sobat..
Nah,, ni tampilan sementara alat yg ane buat.
insya allah nanti kovernya akan di perbaiki.




agan pasti sudah pada tau kan,, kalau pengisian tower air yang dilakukan secara manual itu mempunyai banyak kelemahan, diantaranya:

  1. Ketinggian air pada tandon di tower sulit untuk di perhatikan.
  2. Harus membutuhkan perhatian ekstra, karena jika sampai kehabisan, maka air kran akan macet, dan akan membutuhkan waktu untuk melakukan pengisian ulang sampai air dapat mengalir kembali.
  3. Harus ada penjagaan saat melakukan pengisian ulang, karena jika sampai lebih, maka akan banyak air yang terbuang, yang berarti pemborosan air dan pemborosan listrik yang digunakan untuk menghidupkan mesin air.
  4. Dan yang terpenting adalah kerugian waktu, karena harus menjaga kondisi air pada tower tersebut.

Maka dari itu lah ane buat alat ini. Biar agan2 ndak perlu repot2 lagi ngejagain mesin air. Karena sudah bisa bekerja secara otomatis..

O ya sobat. kalo ada yg bilang bahwa sistem ini sudah ada, yaitu pake kran pelampung dan sensor tekanan atau Pressure Switch, ini beda sobat..
Yg pake kran pelampung tu sistem kerjanya masih secara mekanis,, dan itu banyak kelemahannya...
Ni,,, diantaranya..:

  1. Karena  sistemnya yg secara mekanis, maka ada kemungkinan alat bisa macet, baik pada kran pelampungnya, maupun pada sensornya..
  2. Frekuensi antara hidup dan matinya mesin air akan tinggi. Hal ini karena saat ada pemakaian, maka permukaan air pada tandon di tower akan sedikit turun, dan ini mengakibatkan kran pelampung tidak tertutup secara sempurna. Hal ini mengakibatkan ada kebocoran air pada  keluaran mesin air, sehingga tekanan pada sensor Pressure Switch turun, dan sensor pun on untuk menghidupkan mesin air. Namun hal ini tidak akan berlangsung lama, karena kondisi air pada tandon akan segera penuh kembali. Jika ada pemakaian sedikit saja, maka mesin langsung hidup. Dan akan segera mati tidak lama setelah itu. Begitulah seterusnya. 
  3.  Konsumsi listrik yang lebih besar. Hal ini berhubungan dengan hal di atas, karena seperti kita tahu, bahwa peralatan motor listrik akan mengkonsumsi listrik yang cukup besar saat pertama kali dia akan berputar (start). Jadi jika frekuensi hidup dan matinya mesin air tinggi (mesin air sering hidup dan mati), maka konsumsi listrik akan lebih besar. 
  4. Memperpendek usia mesin air. Hal ini juga berhubungan dengan point “b” diatas.  Yaitu dengan seringnya mesin air hidup dan mati, maka akan membuat usia mesin air lebih pendek. 
  5.  Mesin air dan kran pelampung akan cepat rusak. Hal ini bisa terjadi karena, seperti yang kita tahu bahwa sistem kerja kran tidaklah spontan antara terbuka dan tertutupnya. Begitu juga halnya kran pelampung. Saat kondisi air hampir penuh, maka kran pelampung tidak menutup secara sempurna. Begitu juga sebaliknya, tidak terbuka secara sempurna. Sementara tekanan semburan air dari mesin air tetap tinggi. Hal inilah yang akan berdampak buruk bagi mesin air, ataupun kran pelampungnya itu sendiri. Kran pelampung bisa saja cepat bocor karena mendapat tekanan yang kuat dari mesin air. Dan mesin air bisa cepat panas karena keluaran dari mesin air terhambat, sehingga akan memperpendek usia mesin air tersebut.

Nah,, tu,, gan, Banyak kan kelemahannya..
Makanya,, pake alat yg dari ane aja ya..
Banyak lo kelebihannya. Ni diantaranya..


  1. Pendeteksian kondisi air lebih stabil dan akurat, karena menggunakan 3 buah sensor, yaitu ground, batas bawah, dan batas atas.
  2. Hidup dan matinya mesin air lebih stabil dan teratur, karena adanya sensor yang mendeteksi batas atas dan batas bawah. Saat air menyentuh sensor batas atas, maka mesin air mati, dan pengisian pun terhenti secara otomatis. Dan mesin air akan hidup kembali setelah ada pemakaian sampai air berada di bawah batas bawah. Jadi kondisi air akan dijaga tetap ada diantara batas bawah dan batas atas.
  3. Penghematan air. Ini karena, mesin air akan otomatis mati setelah air menyentuh batas atas. Jadi air tidak akan terbuang sia-sia karena kita lupa mematikan mesin air saat tandon sudah penuh, seperti halnya yang terjadi jika pengisian dilakukan secara manual.
  4. Penghematan konsumsi listrik. Hal ini berhubungan dengan kondisi pada point “b” dan “c” diatas. Karena hidup dan matinya mesin air yang lebih stabil dan teratur, maka akan menghemat konsumsi listrik, berbeda dengan sistem kran pelampung dan sensor tekanan yang frekuensi antara hidup dan matinya mesin air tinggi. Selain itu, setelah tandon terisi penuh, dan sensor batas atas bersentuhan dengan air, maka mesin air otomatis mati. Jadi tidak ada pemborosan listrik seperti halnya saat kita lupa mematikan mesin air saat tandon sudah penuh.
  5. Dan yang terpenting adalah harganya yang cukup terjangkau, bahkan lebih murah dibandingkan dengan peralatan yang sudah ada di pasaran. Jadi cocok digunakan oleh semua lapisan masyarakat, baik untuk rumah pribadi, tempat ibadah, sekolah, perusahaan, hotel, dan lain sebagainya.

Gimana?? Tertarik???
Atau butuh info lebih banyak??
Silahkan hubungi ane aja langsung.

Bisa datang langsung ke alamat ane, di
Asrama Mahasiswa Transmigrasi
Jl. Adisucipto No. 389 Pontianak Tenggara
Di deket2 samsat / DISPENDA Pontianak Kota.  Samping perusahaan Lyman..

atau lewat sini
 
Ni no hape ane     :  085750890012
Ini email               :  ari.wicaksono.30@gmail.com
Atau ke Facebook??? Ini Facebook ane..
 
Oke gan..